Kata "Oke" Ternyata Singkatan, Ini Penjelasannya !! -->

Iklan Semua Halaman

Kata "Oke" Ternyata Singkatan, Ini Penjelasannya !!

Fokus Update
Kamis, 09 Januari 2025
Jakarta|Fokusupdate.com - Di berbagai belahan dunia, kata "OK" atau "Oke" lazim digunakan banyak orang untuk berkomunikasi, baik lisan atau tulisan. Sering kali, kata ini digunakan sebagai kata kerja, sifat atau benda sekaligus.

Lalu, kata "Oke" biasanya juga dipakai sebagai cara menunjukkan persetujuan, penerimaan, kebenaran atau bentuk ungkapan tidak ada sesuatu yang salah. Namun, belum banyak orang tahu ternyata kata tersebut sebenarnya singkatan dan punya sejarah panjang.

Mulanya, berseliweran berbagai pendapat berbeda soal kemunculan kata "Ok". Ada yang menyebut kata tersebut berasal dari bahasa suku Indian, yakni "Okeh". Ada pula orang berargumen kalau kata tersebut singkatan dari salah satu merek biskuit di AS, yaitu "Orrin Kendall". 

Meski begitu, pada dekade 1960-an, ahli bahasa Allen Walker Read menelusuri asal-usul kata "Ok". Dalam studi berjudul "The First Stage in the History of "O.K"" (1963), Read menelusuri kata tersebut ternyata berawal dari tahun 1839.

Pada 23 Maret 1839, surat kabar di AS, Boston Post, menjadi yang pertama mempopulerkan kata "Ok" di dunia. Redaktur bernama Charles Gordon Greene menulis kata "Ok" di judul berita guna mengikuti trend singkat-menyingkat kata yang gandrung di kalangan penutur bahasa Inggris di AS tahun 1830-an. Kala itu, sudah ada singkatan seperti "RTBS" (Remains to be Seen), OMG (Oh My God), dan sebagainya.

Nah, Charles mempopulerkan kata baru, yakni "Ok". Ini merupakan singkatan dari "oll korrect", ubahan dari "all correct". Sesuai makna dan artinya, kata tersebut berupaya mengonfirmasi kebenaran atas apapun yang terjadi. Sifat bahasa yang dinamis kemudian membuat "Ok" menjadi kata serbaguna dalam bahasa Inggris.

Apapun pertanyaan, konfirmasi, permintaan, pasti dijawab "Ok". Belakangan, kata ini juga meresap ke berbagai bahasa lain di dunia. Allen Walker Read menyebut alasannya karena "Ok" mudah diucapkan dan sangat singkat. Bahkan, "Ok" seakan-akan jadi simbol dalam bertutur kata. Meskipun pada sisi lain penyingkatan kata tak bisa menunjukkan emosi penutur. Bisa saja "Ok" menunjukkan konfirmasi positif dan negatif. 

Popularitas kata "Ok" juga terjadi di bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengubah "Ok" menjadi "Oke". Lalu mengartikannya sebagai "kata untuk menyatakan setuju". Sama seperti di luar negeri, kata ini juga dipakai untuk konfirmasi persetujuan, penerimaan, kebenaran atau bentuk ungkapan tidak ada sesuatu yang salah dalam laku komunikasi orang Indonesia. 


Redaksi : Indra